Sumber gambar : digitaltrends.com
Saverin's GF : Why does your status say 'single' on your Facebook page?
Saverin : I was single when I set up the page...
Saverin's GF : And you just never bothered to change it?
Saverin : I...
Saverin's GF : What?!?
Saverin : I don't know how...
Klo inget penggalan dialog di atas (yang klo di dunia nyata terjadi tahun 2004/2005) bikin saya ketawa-ketiwi sendiri. Maksudnya, oh... come on Wardo (Eduardo Saverin), you are ('were'???) the co-founder of Facebook gitu lhoh :) Tapi gak salah juga sih klo dia gak bisa, mungkin emang belum terbiasa aja. Saya dulu waktu pertama pake Facebook (tahun 2007 or 2008 gitu) juga gak bisa cara mengubahnya kok, tapi klo saya sih emang karena gaptek, hehe.
The Social Network bercerita tentang Mark Zuckerberg, si geek yang antisosial dan jenius, si penemu Facebook. Film yang didasari oleh buku The Accidental Billionaires karya Ben Mezrich ini memang tidak memperoleh keabsahan dari Mark Zuckerberg yang menyatakan apa yang ada dalam buku dan film tersebut hanyalah fiksi belaka, selain itu Sean Parker juga menyatakan bahwa Sean Parker dalam film ini bukanlah dirnya yang sebenarnya. Mendengar gosip-gosip seperti itu awalnya saya jadi meng-underestimate film ini, tapi pikiran saya langsung berubah 180 derajat setelah menonton film ini. Film ini sangat seru!!! Sang sutradara dan sang penulis naskah berhasil membawa kita terus berkonsentrasi pada layar serta meyelami dialog-dialog cepat dan cerdas dalam film ini. Like This! deh pokonya.
Film ini diawali dengan dialog antara Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) dan kekasihnya Erica Albright (Roney Mara). Dialog yang cepat membuat kita harus langsung berkonsentrasi pada kata-kata diucapkan oleh Zuck, ohh he looks so genius. Akibat dialog inilah akhirnya sang kekasih memutuskan hubungan dengan Zuck. Karena kesal telah diputuskan, Mark dan teman-teman sekamarnya membuat situs Facemash yang berusaha me-ranking wajah mahasiswi-mahasiswi yang paling disukai/ diberi nilai tinggi oleh pengunjung situs. Untuk bisa mewujudkan situs ini, Zuck membutuhkan formula algoritma dari teman baiknya Eduardo saverin (Andrew Garfield).
Kemunculan Facemash membawa kehebohan di kalangan mahasiswa berbagai kampus, karena terlalu banyak yang mengakses, maka dalam seketika jaringan server web Universitas Harvard down. Akibatnya Zuck terpaksa harus berurusan dengan bidang administrasi kampus yang akhirnya memberinya hukuman.
Kepopuleran Zuck akibat Facemash membawa Cameroon dan Tyler Winklevoss (Armie Hammer) serta Divya Narendra (Max Minghella), senior Zuck di Harvard, mengajaknya untuk membuat situs jejaring sosial semacam Friendster atau pun Myspace yang dikhususkan untuk mahasiswa Harvard saja. Berawal dari ide ini, akhirnya Zuck membuat situs Thefacebook yang didanai oleh teman baiknya, Saverin, yang sekaligus menjadi co-founder situs ini. Situs jejaring sosial ini akhirnya berekspansi ke berbagai kampus dan akhirnya berubah menjadi Facebook (tanpa 'the') berkat campur tangan Sean Parker (Justin Timberlake), si pendiri Napster.
Facebook lalu menjadi situs yang langsung digemari oleh banyak mahasiswa di berbagai kampus, ketenaran Facebook akhirnya didengar oleh Winklevoss dan Divya Narendra. Hal ini mebuat mereka sangat marah karena merasa kalau Zuck telah mengkhianati dan mencuri ide mereka. Akhirnya cerita tentang pertemanan ini semakin seru karena juga dibumbui dengan berbagai kasus hukum yang menimpa Zuck, tuntutan dari Winklevoss bersaudara, bahkan tuntutan dari sahabat terbaik Zuck, Eduardo Saverin.
Apa yang dilakukan Zuck kepada Saverin sehingga sang sahabat menuntutnya? Lalu apakah ketenaran Facebook bisa memenuhi ambisi Zuck untuk menunjukkan kehebatannya terhadap bekas pacarnya? Dan bagaimana sikap Zuck dalam menghadapi tuntutan dari teman-temannya? Apakah dia memang sebrengsek itu hingga banyak orang yang menuntut dan membencinya? Silakan tonton karya film yang sangat jenius ini.
Ceritanya yang dibuat maju mundur (flash back) ini menyebabkan film ini menjadi sangat intens dan tidak membosankan. Saya sangat menyukai akting Jesse Eisenberg yang berusaha untuk memerankan karakter Zuck yang jenius tapi tetep naif. Walaupun terkesan sombong dan cuek, tapi dari dialog-dialog dan cara ngomongnya yang cepet banget, dia terlihat sangat jenius.Tapi klo lihat di Youtube, Zuckerberg yang asli tuh terlihat lebih mudah gugup deh kalau diinterview. Dan film fiksi ini kelihatannya juga lebih menguntungkan karakter Eduardo Saverin yang memperlihatkan kecerdasannya sebagai mahasiswa economics dan rasa kesetiakawannya terhadap Zuckerberg. Saya jadi gak sabar nunggu Andrew Garfield main di Spiderman deh.
Kalau saya boleh membandingkan antara Wall Street dan The Social Network, Wall Street lebih merupakan proyek aji mumpung yang memanfaatkan kehebohan krisis finansial 2008, tapi kurang berhasil dalam mengeksplor kedalaman tema-tema dalam film tersebut. Berbeda dengan Wall Street, saya menganggap The Social Network merupakan proyek aji mumpung yang memanfaatkan ketenaran Facebook tapi tetap berhasil menjaga fokus ceritanya dan menjadikan film ini sebagai salah satu film terbaik di tahun 2010.
Bagi kalian yang addicted maupun yang anti sama Facebook, semuanya tetep bisa menikmati film ini, karena film ini bukan semata-mata tentang Facebook saja, tapi lebih merupakan film tentang persahabatan dan ambisi, bagaimana perkembangan Facebook menjadi pengganggu persahabatan di antar para tokoh di film ini. Walaupun The Social network tidak memperoleh keabsahan dari pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, tapi film ini tetap sangat terasa nyata dan sangat dekat dengan kehidupan kita. Dan walaupun Zuck menolak untuk menonton film ini karena lebih merupakan film fiksi, tapi what the zuck lah Mark, I 'like this!' movie a lot aniway. Dan thank's buat Mark Zuckerberg yang sudah menciptakan dan memperjuangkan Facebook untuk kita semua :)
Film ini memang dianggap sebagai film fiksi. Tapi jika memang beberapa karakter di film ini tidak sepenuhnya fiksi, saya harus akui: gila!!!!! anak Harvard emang pinter-pinter dan jenius. Si Mark Zuckerberg, dia nerd yang jenius, yang kadang kalau lagi ngomong, kita gak bisa ngebedain topik mana yang sedang dia bicarakan, bahkan saat dia mabuk pun dia tetep lancar nge-hack situs-situs di kampusnya. Saverin, mahasiswa Economics yang jago Matematika, dia juga sangat setia kawan. Si kembar Winklevoss, mereka atlit dayung yang harus latihan keras tiap hari, tapi teteuuup.... IP-nya 3,9 ...ck ck ck...
0 comments:
Post a Comment
post a comment