Tuesday, November 30, 2010

Best Dance Songs Part 2

Sumber gambar: freedigitalphotos.net

Di posting yang terdahulu (Best Dance Song Part 1), saya sudah me-review 7 lagu dance, kini langsung saya review lagu-lagu dance lainnya yang gak kalah keren

#8 Restlessness by Bastien Laval feat Layla
Sumber gambar: musicboxmix.net
Bastien Laval merupakan DJ asal Prancis yang sekarang bermukim di Paris. Selain menjadi dj dan produser, Bastien merupakan seorang pianist dan tergabung dalam band Night Motion yang bergenre house dan disco house. Sebagai seorang DJ, Bastien merupakan resident dj di Cube, salah satu stasiun radio di Prancis, dia juga beberapa kali perform pada beberapa event di negaranya. Sekarang saatnya bagi Bastien untuk melebarkan sayapnya dan menakhlukan tidak hanya Prancis, tapi juga negara-negara lainnya. Hasil karya remix-nya untuk Ercola (Every Word, #1 di Billboard Dance USA), Daniella, Leonid Rudenko (#1 di General beatport), Cedric Gervais, Jussi Polet, Santito, dll menjadi gerbang awal untuk produksi solo-nya. (fective.com)


Salah satu single solo-nya yang berjudul Restlessness (Bastien Laval feat Layla) berhasil menduduki posisi #2 lagu dance terbaik pada tahun 2010 versi blog radio AOL. Saya suka European beat-nya, dan lagu ini juga menjadi favorit saya, liriknya simple (lirik khas lagu dance) tapi musiknya dahsyat.

#9 When Love Takes Over - David Guetta feat Kelly Rowland
Apa jadinya kalau DJ kawakan seperti David Guetta berkolaborasi dengan mantan personilnya Destiny’s Child? Hasilnya adalah ramuan dahsyat yang terbukti ampuh menakhlukan chart musik dunia. Lagu hasil kolaborasi itu mengambil alih alias men-take over posisi pertama chart musik di berbagai negara. Chart Billboard USA, chart lagu UK, dan masih banyak chart lainnya menyerah pada hits ini.

Kalau di posting Best Dance Songs part 1 saya membahas tiga DJ yang berasal dari Belanda, kali ini giliran dua DJ Prancis yang saya tampilkan. David Guetta adalah house music producer dan DJ kelahiran Prancis, 7 November 1967. David sudah malang melintang di dunia Dj sejak tahun 80-an, dan telah menjual lebih dari 3 juta album dan 15 juta single di seluruh dunia, wow... Dia juga telah berkolaborasi dengan berbagai penyanyi pop dan hip-hop ternama seperti Akon, Rihanna, Madonna, Kylie Minogue, dan masih banyak yang lainnya.

#10 Just Dance - Lady Gaga feat RedOne
Sumber gambar: wikipedia
Ini nih salah satu produser yang namanya sering dinyanyikan pada awal lagu yang diproduseri olehnya... RedOne aka Nadir Khayat adalah pria kelahiran Marocco yang kemudian pindah ke Swedia untuk mengejar karirnya sebagai seorang producer/ songwriter. Setelah semakin sukses, sekarang dia bermukim di Amerika Serikat. Dia telah berkolaborasi dengan banyak artis ternama dan menghasilkan banyak hits yang cukup sukses, salah satunya adalah kolaborasinya dengan Lady Gaga. Lady Gaga sendiri adalah penyanyi Amerika kelahiran 28 Maret 1986. Penyanyi ini dikenal dengan hits-hits electropop-nya dan selera fashion-nya yang luar biasa mengundang perhatian.

Salah satu hits hasil kolaborasi mereka (dan Akon) adalah Just Dance. Lagu ini telah menapaki posisi 1 pada beberapa chart musik dunia termasuk Billboard yang pastinya menaikkan pamor Gaga dong. Lagu ini sendiri bercerita tentang 'being intoxicated in the club'. Fiuhhh, saya selalu menyukai intro lagu yang dibikin oleh RedOne, termasuk yang di lagu ini. Dan gosipnya, Lady Gaga cuma butuh 10 menit untuk menciptakan lagu ini.

Lagu ini baru dirilis sekitar dua tahun lalu, yakni di tahun 2008, tapi menurut saya ini adalah salah satu lagu klasik electropop yang akan dikenang sepanjang masa, jadi, dengarkan dan selamat menikmati hits yang melambungkan nama Lady Gaga ini…




#11 About A Girl – Sugababes ft RedOne
Sumber gambar: http://a3urbanmusic.com
RedOne… Sugababes… Girl bring the fun of life, sugar like apple pie…
Apakah saya sudah menyebutkan nama RedOne sebelumnya? Setelah tadi saya memasukan lagu Just Dance, hasil kolaborasinya dengan Gaga, kini saya memasukkan lagu About A Girl hasil kolaborasi RedOne dengan Sugababes. Intronya... mantaph....

Lagu ini merupakan single kedua dari album Sugababes yang berjudul Sweet 7. Album ini sendiri dirilis tahun 2009 lalu, merupakan album ke-7 Sugababes atau album pertama Sugababes setelah ditinggalkan oleh ketiga personil aslinya. Dan sekarang Sugababes dihuni oleh tiga personil baru: Heidi, Amelle, dan Jade. Lagu ini berhasil peak di posisi 8 Uk Single Chart. Menurut saya lagu ini sedikit di-underrate oleh pasar musik, hal ini kemungkinan karena banyak gosip negatif tentang grup ini, Yakni gosip tentang masih dipakainya nama Sugababes, di mana sebagian orang beranggapan jika mereka (Heidi, dkk) tidak lagi berhak memakai nama Sugababes. Kalau saya sendiri sih asik-asik aja dengan girl band ini, wong lagunya bagus, hehe.

Lagu ini adalah lagu tentang girl power. So, buat cowok-cowok di luar sana, jangan pernah meremehkan cewek ya…

#12 Je Ne Sais Quoi - Hera Bjork
Sumber gambar: escserbia.blogspot.com
Di Eurovision Song Contest 2010 yang lalu, saya banyak menemukan lagu-lagu bagus yang tidak memperoleh posisi yang baik di final, salah satunya adalah lagu dance-nya Hera Bjork yang berjudul Je Ne Sais Quoi. Hera Bjork adalah kontestan ESC 2010 yang mewakili Iceland. Iceland sendiri hanya berada pada posisi 19 pada final ESC 2010.

Lirik lagu tersebut campuran antar bahasa Inggris dan Perancis, Je Ne Sais Quoi sendiri merupakan bahasa Perancis yang jika diterjemahkan berarti “ku tak tahu” alias “I don’t know”. Lagu yang bagus, suara penyanyi yang sangat prima ditambah ramuan remix yang pas membuat lagu ini sangat catchy. Pendengar atau penonton akan lebih amazed lagi jika melihat performa Hera Bjork di Eurovision secara live (silakan lihat pada video Youtube di bawah ini).

Hera Bjork adalah penyanyi Iceland kelahiran 29 Maret 1972. Dia adalah seorang bintang radio dan televisi. Dia juga penyanyi yang cukup populer di Iceland dan beberapa kali mengikuti kontes musik internasional. Hera Bjork terkenal akan range vokalnya yang lebar sehingga saat bernyanyi terdengar effortless.


#13 Scratch – Beach Girl 5
Sumber gambar: kazaa.com
The Beach Girl5 aka TheBG5 merupakan group vokal wanita yang terdiri dari Brooke Adams, Dominique Domingo, Noreen Juliano, Mandy Jiroux, and Laura New. Sebelum membentuk the BG5, mereka adalah performer yang menghibur penonton selama jeda pertandingan pada 2008 AVP Tour (professional volleyball), tapi setelah tur 18 kota selesai, mereka tetap memutuskan untuk bersama sebagai grup. Mereka lalu ikut suatu kompetisi lokal, dan memenangkannya.

Grup musik asal Amerika Serikat ini menyanyikan lagu mereka sendiri dan selalu menggabungkan kekuatan vokal dengan dance. Dalam website mereka, mereka mendeskripsikan karakter mereka sbb:
“Our music combines independence, sexiness and positive energy all at the same time.”

Salah satu lagunya yang catchy banget adalah Scratch. Lagu ini baru dirilis pada akhir tahun ini. Kalau ngelihat dari formasinya dan ada satu anggota yang kelihatan lebih menonjol dibanding anggota yang lain, grup ini sedikit mengingatkan saya pada PCD.



#14 Insomnia - Craig David
Sumber gambar: blogodisea.com
Banyak penyanyi yang pindah haluan ke electropop, Craig David salah satunya. Belakangan ini pelantun lagu Walking Away ini merelease beberapa lagu electropop ke pasar, tapi yang berhasil menggaet kuping saya ya cuma lagu Insomnia yang dirilis pada November 2008. Lagu ini merupakan single pertama dari album kompilasinya. Baru mendengar intronya aja saya sudah jatuh hati, apalagi kalau mendengar lanjutannya di mana ada vocal Craig David yang selalu prima dalam menyanyikan lagu-lagunya. Bagi saya, Craig David merupakan salah satu dari sedikit penyanyi yang dapa bernyanyi live sebaik bahkan lebih baik daripada hasil rekamannya di CD. It sounds good to me...

Movie: Four Lions (2010)

Sumber gambar: heyuguys.co.uk
Four Lions, film apakah ini? Apakah film ini ada hubungannya dengan Tim Sepak Bola Inggris, The Three Lions yang ketambahan satu singa lagi? Ternyata tidak sama sekali... Film ini adalah sebuah film mengenai empat orang pemuda muslim Inggris yang memiliki fanatisme sempit, serta kurang berpengetahuan mengenai Islam itu sendiri, tapi mereka punya semangat yang menggebu-gebu untuk menjadi pelaku bom bunuh diri.

Lalu, apakah film ini adalah film tentang terorisme yang menyeramkan dan mengerikan? Jawabannya adalah TIDAK sama sekali, film ini justru sangat lucu hingga mampu membuat saya terpingkal-pingkal pada hampir seluruh durasi film. Kelucuan tersebut muncul akibat tingkah-tingkah bodoh (bahkan kelewat bodoh) dan dialog-dialog yang dilakukan oleh para pemeran utamanya.



Awalnya saya agak ragu juga untuk menonton film ini, saya kira film ini akan cenderung menjelek-jelekan Islam, maklumlah... saya juga seorang muslim yang gak seneng klo keyakinan saya dijelek-jelekan. Tapi setelah saya nonton film ini, semua perkiraan saya itu SALAH. Film ini justru memberikan gambaran bagi saya mengenai bagaimana orang non-muslim (khususnya penulis naskah dan director dari film ini) memandang Islam. Dan sepertinya film ini juga berusaha untuk menyentil segelintir kaum muslim yang memiliki pandangan sempit mengenai ajaran Islam, yang karena fanatisme sempit dari segelintir orang itulah yang menyebabkan seluruh umat muslim di dunia kena getahnya.


Film ini saya rasakan cukup fair dalam menyindir realitas yang berkembang dengan masyarakat saat ini, misalnya menyindir segelintir orang yang melakukan teror, menyindir pemerintah yang kadang salah menangkap pelaku teror dan menggunakan prosedur yang berbelit-belit, menyindir kalangan masyarakat yang seringkali menilai teroris hanya dengan ciri-ciri fisik, dsb.


Cerita ini berawal dari empat sekawan yakni Omar (Riz Ahmed), Barry (Nigel Lindsay), Waj (Kayvan Novak), dan Faisal (Adeel Akhtar) yang kesemuanya bercita-cita untuk melakukan bom bunuh diri atas dasar keyakinannya. Omar adalah seoarang pria berkeluarga dengan seorang anak. Omar adalah pemimpin gank ini, dia yang menentukan apa-apa saja rencana yang akan dilakukan. Wajahnya terlihat lebih pintar dibanding yang lain, tapi kadang dia melakukan hal-hal yang bodoh juga.



Barry adalah pria muslim kulit putih yang punya rencana untuk mengebom masjid untuk membangkitkan semangat jihad Islam. Waj adalah pria tolol yang tidak mengerti cara menentukan arah kiblat. Dia berpikir bahwa kiblat sholat adalah mengarah ke arah timur (kalau di Inggris arah kiblat memang mengarah ke Timur) dan saat dia sedang berada di trainning camp di Pakistan, dia bersikukuh untuk tetap sholat ke arah timur. Padahal kalau di Pakistan, kiblat sholat adalah di Barat (Ka'bah berada di arah barat dari Pakistan). Faisal adalah pria tolol berikutnya. Dia memiliki jenggot yang tebal tapi dia mengaku pada Barry bahwa dia pernah berpura-pura menjadi perempuan saat membeli hair bleach dalam jumlah yang besar. Faisal juga-lah yang berbicara dan melatih gagak untuk menjadi pelaku bom bunuh diri.



Untuk mencapai tujuan untuk melakukan tindak terorisme tersebut, Omar dan Waj pergi ke camp pelatihan di Pakistan untuk mendapat pelatihan menjadi mujahidin. Alih-alih memperoleh ketrampilan militer, mereka berdua malah mengacaukan camp pelatihan tersebut dengan berbagai kebodohan yang mereka lakukan. Akibatnya keduanya diusir tanpa memeroleh apa-apa. Setelah pulang kembali ke Inggris, mereka berdua mendapati bahwa Barry telah merekrut Hassan, seorang rapper yang juga memiliki keinginan yang sama dengan mereka. Tapi Hassan juga sama tolonya dengan keempat pria tersebut.



Satu penggalan lagu yang dinyanyikan oleh Hassan yang sangat saya ingat adalah sbb:
... We're the muslimin, we're making terrible scenes
Now you wanna know what the boom boom means ...

Untuk menutupi kegagalan mereka berdua dalam berlatih di Pakistan, Omar terpaksa berbohong pada Barry dan Faisal, Omar juga-lah yang merencanakan teror bom bunuh diri pada suatu even lari marathon. Kebohongan tersebut hanyalah untuk menjaga gengsi dan ambisi pribadi Omar. Dari kebohongan inilah akhirnya mereka benar-benar berusaha untuk merealisasikan tindakan bom bunuh diri tersebut.

Pada hari H, yakni hari eksekusi bom bunuh diri, pada saat inilah penonton tak hanya disuguhi adegan-adegan yang membuat terpingkal-pingkal, tapi beberapa kali penonton juga diajak untuk turut merasakan haru atas apa yang terjadi. Pada saat inilah terungkap bahwa sebenarnya mereka tidak benar-benar yakin akan keputusan melakukan bom bunuh diri. Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Untuk mengetahui ending-nya, silakan tonton sendiri ya, ending-nya sendiri cukup memberikan kejutan untuk saya, karena saya tidak menyangka jika semua akan berakhir seperti itu.


Film ini harus ditonton, karena sangat amat lucu sekali, namun, di balik kelucuan tersebut juga tersirat pesan atau nilai-nilai tertentu. Akhirnya... selamat menonton dan peace bro!!!




Berikut trailer-nya

Tuesday, October 26, 2010

Best Dance Songs Part 1

Sumber gambar: freedigitalphotos.net

Ini dia beberapa lagu dance / electropop yang beat-nya keren (dalam urutan acak), semoga pada suka ya. Be aware of eargasm ^-^

#1. Power Mix by Tiesto

Tiesto adalah seorang DJ kebangsaan Belanda. Sebenarnya, dia memiliki banyak nama alias (hehe, kaya teroris aja, tapi yang ini teroris kuping kali ya...), akan tetapi nama Tiesto-lah yang lebih banyak dikenal orang. Pria kelahiran 17 Januari 1969 ini pernah menjadi World No. 1 DJ pada tahun 2002 hingga 2004 versi DJ Magazine, dan dia adalah DJ pertama yang tampil di pembukaan olimpiade, yakni Olimpiade Yunani 2004. Kesuksesannya membawanya harus tour ke berbagai negara dan berbagai club. Gara-gara sibuk ini pula-lah, Tiesto harus membatalkan pernikahan yang telah ia rencanakan pada tahun 2008. Whoaaa.... what a story... Btw, gak salah kalau orang ini saya sebut sebagai teroris kuping, musik-musiknya emang ngajak goyang banget. Salah satu yang paling terkenal adalah Power Mix, cekidot


#2. In and Out of Love by DJ Armin Van Buuren ft Sharon den Adel

Lagi-lagi DJ asal Belanda, DJ Armin Van Buuren merupakan DJ No. 1 Dunia Saat ini versi DJ Magazine. Dia telah dinobatkan sebagai World No. 1 DJ dari tahun 2007, 2008, hingga sekarang. Berbeda dengan musik Tiesto yang terasa lebih menghentak, musik yang disuguhkan Armin sedikit lebih kalem, walaupun tetep ngajak goyang ajojing juga. DJ kelahiran Belanda, 25 Desember 1976 ini banyak berkolaborasi dengan penyanyi seperti Sophie Ellis Bextor, dll dan bahkan pernah berkolaborasi dengan sesama DJ, Ferry Corsten. Salah satu lagu yang paling saya sukai adalah In and Out of Love, hasil kolaborasinya dengan penyanyi Sharon Den Adel, seorang penyanyi dan penulis lagu asal Belanda. Lagu ini dirilis tahun 2008, dan merupakan salah satu lagu yang paling banyak ditonton di Youtube. Video lagu ini sudah ditonton lebih dari 66 juta kali.


#3. Pretty Green Eyes by Ultrabeat

Ultrabeat merupakan grup musik asal Liverpool, Inggris yang menciptakan lagu-lagu dance elektronik dan house music. Group ini terdiri dari Mike Di Scala, Chris Henry, Ian Redman, Rebecca Rudd, dan Humza Chaudry. Pada tahun 2003, Ultrabeat me-release lagu Pretty Green Eyes, lagu ini berhasil mendarat di #2 tangga lagu Inggris...Dude, I love this songgggg!!!!!!!!!!!!!!!!! Walaupun sudah terkenal sejak 2003, ternyata Ultrabeat baru berhasil mengeluarkan album pada tahun 2008.

#4. Take Over Control by Afrojack ft Eva Simons

Another Dutch sensation...DJ Afrojack adalah seorang DJ muda asal Belanda yang mulai dikenal publik saat me-remix lagu Alejandro yang dinyanyikan oleh Lady Gaga. Lagu Take Over Control ini baru dirilis Oktober 2010, dan masuk chart TOP 40 di Belanda. DJ Afrojack memang belum lama memasuki dunia industri musik, akan tetapi dia berharap agar bisa menjadi DJ papan atas, sama seperti mentornya, David Guetta. So, dengarkan lagunya, dan kalian akan menyukainya :)


#5. Bittersweet by Sophie Ellis Bextor

Masih ingat dengan lagu Take Me Home yang ngetrend tahun 2000-an? Masih ingatkah dengan penyanyinya? Ya, dialah Sophie Ellis Bextor. Sophie adalah penyanyi kelahiran Inggris, 10 April 1979. Ex vokalis The Audience ini bersolo karir pada tahun 2000, setahun setelah band tersebut bubar. Genre musik-nya adalah indie, disko, pop, dan alektronik 80-an. Sophie memperoleh kesuksesan pada awal tahun 2000-an. Setelah vakum (terakhir kali mengeluarkan album pada tahun 2003), pada tahun 2010 ini Sophie akan mengeluarkan labum terbarunya. Untuk pemanasan atas comeback-nya dia ke dunia musik, Sophie terlebih dahulu mengeluarkan beberapa single, salah satunya adalah lagu Bittersweet, yang ditulis oleh Frremansons dan Hannah Robinson. Welcome back Sophie!!!

#6. Heaven by DJ Sammy & Yanou ft Do

Lagu hits Bryan Adam di tahun 1985 bisa sukses terdengar lagi di awal tahun 2002. Adalah DJ Sammy & Yanou yang berhasil mengemas kembali lagu yang dari awalnya emang udah bagus ini. Lagu bagus, mau diapa-apa-in juga tetap bagus. Hasil remix yang dilakukan oleh DJ Sammy dan Yanou ditambah suara vokal yang manis dari Do, membuat lagu ini makin catchy. Lagu ini berhasil mencapai posisi 1 di chart Inggris Raya, dan mencapai posisi 8 di Chart Amerika. Di Indonesia, lagu ini juga cukup diminati publik. Pas saya masih SMA, lagu ini banyak dibicarakan oleh teman-teman saya. Great song plus great DJ, but, I love the original version too...

#7. Stereo Love by Edward Maya ft Eva Jigulina

Edward Marian Ilie atau yang lebih dikenal sebagai Edward Maya adalah musisi kelahiran Romania, 29 Juni 1986. Pada tahun 2006, dia bersama rekannya menciptakan lagu untuk salah satu peserta Eurovision Song Contest, dan lagunya meraih posisi nomor 4 di ajang kompetisi tersebut. Pada tahun 2009, dia merelease lagu pertamanya sebagai performer, lagu itu adalah Stereo Love. Lagu ini mencapai posisi 2 di chart lagu Romania, serta mencapai posisi pertama di beberapa chart lagu Eropa. Lagu ini juga banyak diputar di klub-klub seluruh dunia. No wonder, it's a great song :)

Beberapa tahun terakhir, publik banyak disuguhi lagu-lagu dance, so saya ingin meramaikan dengan memposting beberapa lagu dance / elektropop yang oke-oke. Kali ini saya akan menampilkan 7 lagu dulu, dan akan bersambung pada postingan-postingan berikutnya. Semoga berkenan dan banyak yang suka juga ya...

Thursday, October 21, 2010

Lirik Lagu Lucu: FLIGHT OF THE CONCHORDS - I'M NOT CRYING

Sumber gambar: vvoice.vo.llnwd.net

Sumber gambar: flightoftheconchords.nz

Lirik lagu ini unik dan lucu banget, selucu para penyanyinya. Flight of the Conchords, adalah duo komedian asal New zealand yang berspesialisasi pada lagu-lagu bergenre komedi. Yap, mereka nyanyi sambil ngelawak. Duo ini terdiri dari Bret McKenzie dan Jemaine Clement. Muka mereka berdua juga gak kalah konyol kalau lagi beraksi.

Sumber gambar: nymag.com

Lagu I'm not Crying ini emang cukup unik, mungkin penyanyi lain akan menyanyikan lagu putus cinta yang sedih menyayat hati, tapi duo ini malah menciptakan lagu putus cinta yang konyol dan bisa bikin ngakak. Saat mendengarkan lagu itu pertama kali, kesan pertama adalah suara mereka berdua sama sekali tidak bagus, dan liriknya benar-benar aneh dan sama sekali tidak puitis, namun itulah faktor-faktor yang berhasil membuat saya terpingkal-pingkal, tak heran jika lagu I'm not Crying ini menjadi top 10 lagu dengan lirik terlucu versi Radio AOL, emang lucu banget kok... So, here's the lyrics, n the video also...



Lyrics Flight of the Conchords - I'm not Crying
(thx to uulyrics.com)

So you're leaving?
I can tell because I can see you're leaving
But if you're trying to break my heart
Your plan is flawed from the start
You can't break this heart, it's liquid
It melted when I met you

And as you leave, don't turn back to me
Don't turn around to see if I'm crying
I'm not crying, not crying, not crying
I'm not crying, it's just been raining on my face
And if you think you see some tear tracks down my cheeks
Please, please don't tell my mates

I'm not crying, no, I'm not crying
And if I am crying, it's not because of you
It's because I'm thinking about a friend of mine
You don't know who is dying, that's right, dying
These aren't tears of sadness because you're leaving me
I've just been cutting onions, I'm making a lasagna for one

Oh, I'm not crying, no
There's just a little bit of dust in my eye
That's from the path that you made when you said your goodbye
I'm not weeping 'cause you won't be here to hold my hand
For your information, there's an inflammation in my tear gland

I'm not upset because you left me this way
My eyes are just a little sweaty today
They've been looking around and are searching for you
They've been looking for you even though I told them not to
These aren't tears of sadness, they're tears of joy
I'm just laughing, ha, ha, ha, ha, ha

I'm sitting at this table called love
Staring down at the irony of life
How come we've reached this fork in the road
And yet it cuts like a knife?

I'm not crying
I'm not crying
I'm not crying

Korean Drama: Damo (2003)

Sumber gambar: koreandrama.org

A drama that triggers deep feeling and emotion. It makes you cry almost all the time and you will think about it lots right after you watch it. It's classic and depressing. It definitely presents great fighting scenes and great deep deep story

Cast
Ha Ji Won : Chae Ok/ Jae Hee
Lee Seo Jin : Hwangbo Yoon
Kim Min Joon : Sung Baek/ Jae Mo

Screenwriter : Jung Hyung Soo
Drector : Lee Jae Kyu

Ditayangkan di stasiun TV MBC (Korea) pada Juli 2003




Drama ini bersetting pada Dinasti Chosun. Keluarga Jang merupakan keluarga bangsawan yang terpelajar, karena kejujuran dan keteguhan hati dari sang kepala keluarga, keluarga ini dianggap sebagai penghianat negara. Setelah keluarga tersebut digulingkan dan tercerai-berai, Chae Ok/ Jae Hee (anak kedua dari keluarga Jang) terpisah dari ibu dan kakak laki-lakinya, sedangkan ayahnya lebih memilih bunuh diri daripada mati disiksa di penjara.




Karena tertangkap oleh pasukan penguasa, Chae Ok yang masih berumur 7 tahun dijadikan pelayan di keluarga Hwangbo Yoon. Saat Yoon dikirim ke kuil untuk belajar bela diri, Chae Ok pun turut untuk menjadi pelayannya. Saat Yoon menjadi komandan pasukan kepolisian, Yoon menjadikan Chae Ok menjadi damo, polisi bawahannya. Keduanya terjebak dalam hubungan yang cukup kompleks yang terhalang oleh status sosial yang berbeda.



Damo berarti polisi wanita kelas bawah yang tak berbeda dengan budak, bisa juga diartikan sebagai wanita penyaji teh. Walaupun tergolong sebagai wanita kelas rendah, akan tetapi Damo memiliki wewenang untuk menginvestigasi ruang privasi wanita dan menginterogasi wanita dari kelas atas yang mana hal tersebut tidak boleh dilakukan oleh polisi pria.

Saat Chae Ok ditugaskan untuk menyusup ke gerombolan pembuat uang palsu, Chae Ok jatuh cinta kepada Jang Sung Baek, sang pemimpin gerombolan. Chae Ok melihat Jang Sung Baek sebagai pemimpin yang karismatik, misterius, menolak diberlakukannya status sosial dalam masyarakat, serta sangat baik hati terhadap bawahan dan warganya. Well, he's the Robin Hood deh, tapi Robin Hood-nya Korea :). Tapi ada sisi lain dari Sung Baek, dia adalah pria yang sangat dingin dan kejam, terutama kalau melihat ketidak-adilan. Saat Chae Ok berada di 'dunia'-nya Jang Sung Baek, Chae Ok merasakan dunia yang penuh kesetaraan / equality (tanpa status sosial), hal yang tidak pernah Chae Ok rasakan saat dia menjalani hidup bersama Hwangbo Yoon dan rekan kerjanya di biro kepolisian.



Walaupun tidak ada status sosial yang menjadi penghalang hubungan Chae ok dan Sung Baek, akan tetapi di mata Chae Ok, Jang Sung Baek adalah musuh yang seharusnya ditangkap. Selain menjadi pemimpin gerombolan pembuat uang palsu, dia juga merencanakan hal yang lebih besar, dan pembuatan uang palsu hanyalah salah satu cara untuk menjalankan rencana besarnya itu.

Di sinilah, Chae Ok mengalami dilema antara tugasnya sebagai penegak hukum, ketertarikannya pada pemimpin gerombolan tersebut, serta menyukai dua pria yang berbeda. Intinya Chae Ok terjebak dalam dua cinta terlarang. Apakah Chae Ok mencintai Jang Sung Baek (the Korean Robin Hood) ataukah dia lebih memilih Hwangbo Yoon (the good boy)? Berhasilkah kepolisian yang dipimpin oleh Hwangbo Yoon mengungkap sindikat pemalsu uang tersebut? siapakah Jang Sung Baek sebenarnya? Dan apa yang ia rencanakan? Berhasilkah Chae Ok bertemu kembali dengan keluarganya? Silakan tonton sendiri ya...



Saya jarang nonton drama kolosal Korea, karena biasanya jalan ceritanya aneh dan episodenya kebanyakan (alias gak tamat-tamat. Tapi satu pengecualian saya berikan untuk Damo, selain jalan ceritanya tidak bertele-tele, episodenya juga cuma 14 episode. Penggambarannya sangat tragis, biarpun sudah beberapa kali nonton, saya kadang masih suka nangis bombay gara-gara nonton drama ini. Yap, layaknya drama Korea lainnya, drama ini berhasil mengaduk-aduk perasaan para penonton, kadang dibikin nangis, kadang dibikin hepi, tapi nangisnya lebih banyak sih!!! Selain itu, di setiap episode-nya, selalu ada fakta baru yang terungkap, yang awalnya tidak terpikirkan oleh penonton, alias ceritanya susah ditebak. Rasa penasaran penonton baru akan terjawab seluruhnya pada episode-episode terakhir (episode 13 dan 14).

Saya benar-benar kagum dengan ketiga pemeran utamanya khusus untuk peran mereka di drama ini. Dan mungkin kalau mereka tidak berperan di sini, saya gak akan tahu kalau mereka bisa berakting sebagus itu. Maklum lah, sutradaranya dalah Lee Jae Kyu, sutradara yang juga mendirect Tae Guk Ki. Btw, film ini juga berhasil saya juga nangis bombay.

Saya sudah nonton drama ini berkali-kali, dua kali saya nonton di TATV (stasiun TV lokal di Yogyakarta dan Surakarta) sekitar tahun 2007 yang lalu, dan sisanya saya nonton di Youtube (beruntungnya saya karena ada orang Romania yang meng-upload drama ini di Youtube lengkap dengan subtitle-nya, yeiyyy!!!), maklumlah...nyari DVDnya susah banget, padahal klo nonton DVD kan lebih mantep, ya to???



Di negeri asalnya pada tahun 2003, Damo menjadi fenomena. Pada saat penayangan perdana, setelahnya website MBC langsung overload (server-nya down) gara-gara saking banyaknya orang yang menulis komentar tentang drama ini pada waktu yang hampir bersamaan. Para netizen Korea memecahkan rekor jutaan posting di hari perdana penayangan Damo, bahkan rekor itu belum terpecahkan hingga beberapa tahun.

Film ini tak hanya sukses di Korea dan Asia, tapi juga ditayangkan di Eropa dan Amerika. Leonard Norwitz di dvdbeaver.com memberi opini positif terhadap film ini:
Little did [MBC] know that on a hot night in July [2003], Korean TV Dramas would never be the same again. One of the first obvious consequences of the 'wired' culture in Korea was the changing attitudes towards Drama viewership and their importance vis-à-vis the role of the Internet. Whereas before producers would only look at the ratings, now legions of netizens would start writing, commenting, discussing about the shows, regardless of their popularity. You didn't just have a bunch of numbers, but a collection of a thousand, ten thousand, sometimes a hundred thousand opinions. Was last night's show good? Did the lead actress' acting stink? . . . An amazing number of people got together, discussed about the Drama, went back to the spots and locations which left a lasting impression on them after watching the series. Yet, that was nothing compared to 'Damo'. Within hours of the end of the show, the official website went down. No, it wasn't the occasional server failure, it's just that a few hundred thousand people tried to post at the same time, and the site's message board was literally flooded with comments. Hundreds per hours, thousands per day. A few weeks after the show started airing, the message board hit the Million post mark, something which never, ever happened for anything shown on Korean TV. 'Damo' had become more than a simple TV Drama. It was a full fledged cultural phenomenon.



Tak heran kenapa drama ini sukses, memang drama ini kereeeeeen banget. kalau saya gambarkan, drama ini emang paket lengkap.

Pertama ceritanya yang kompleks, drama ini tidak hanya berfokus pada masalah cinta-cintaan, tapi juga diimbangi dengan intrik politik yang porsinya saling melengkapi.

Kedua, chemistry para pemainnya dapet banget dan gak maksa, sehingga penonton dapat menikmati aliran ceritanya. Belakangan ini saya seringkali melihat drama Korea di mana akting dan chemistry para pemainnya bisa dibilang maksa banget, jadi kadang kalau lagi nonton, kita sering mengernyitkan dahi. Tapi tenang, hal itu gak akan terjadi kalau kita nonton Damo :)

Ketiga, akting para pemainnya luar biasa bagus, hal ini akan lebih kelihatan jika kita menonton drama ini dengan subtitle, bukan dengan dubbing, ekspresi mereka (baik itu suara atau pun wajah) akan lebih kelihatan pada saat kita menonton drama ini tidak dengan dubbing. Dan Jangan berharap bisa sering melihat Ha Ji Won, dan pemeran lainnya dalam keadaan cantik dan ganteng, karena mereka lebih sering harus bertarung dan berkelahi, jadi wajah dan baju mereka lebih sering dibikin kotor.

Akting Ha Ji Won seperti biasanya, sangat total dan baik, bagaimana dia menggambarkan kecemasan, kegundahan, dan kesedihannya, patut diacungi jempol. Dan menurut saya, aktingnya di drama ini lebih baik daripada aktingnya di Memories in Bali.

Akting Kim Min Joon tak kalah baik, dia dianugerahi artis pendatang baru terbaik karena membintangi film ini. Penghargaan itu memang pantas ia dapatkan, saat berperan sebagai Sung Baek, kharismanya keluar banget. Dan cewek-cewek pasti menjerit-jerit karena dia charming banget, terutama saat adegan-adegan Sung Baek dan Chae Ok di satu frame, whoa...pada saat itu pasti semua cewek pengen jadi Chae Ok, hehehehe. Well, bad boys always win girls' heart :)

Begitu juga dengan Lee Seo Jin, dia berperan sebagai orang yang tak nyaman dengan status sosial yang disandang, selain itu dia juga gundah akan perasaannya kepada Chae Ok, apakah dia mencintainya, atau hanya menganggapnya sebagai adik, semua itu dapat dia ekspresikan dengan baik. Hwangbo Yoon juga banyak melakukan pengorbanan demi Chae Ok, dia terlalu manis untuk ditolak, haha...

Keempat, teknik pengambilan gambarnya sangat bagus dan ada martial art-nya juga. Salah satu keunggulan drama ini yang banyak dipuji kritikus atau pun reviewer adalah visualnya. Teknik pengambilan gambarnya sangat baik. Adegan-adegan perkelahian di sini mengingatkan saya pada Crouching Tiger Hidden Dragon, indah banget. Ada adegan perkelahian di hutan bambu yang mengingatkan kita pada film-film Kung Fu asala China.

Kelima, soundtracknya dan back sound-nya pas banget, kalau adegannya sedih, penonton akan makin terasa 'ter-iris-iris' karena efek soundtrack-nya (terutama lagu A Song of Sorrow yang dinyanyikan oleh Kim Bum Soo). Walaupun ini adalah drama kolosal, akan tetapi beberapa soundtracknya bergenre pop modern. Biarpun bukan musik tradisional, tapi soundtracknya tetep pas kok. Berikut salah satu soundtrack utama drama ini.


Banyak kelebihannya, tapi drama ini juga gak lepas dari kekurangan, menurut saya jalan cerita pada episode terakhir (episode 14) agak sedikit dipaksakan, sigh... tapi tetep aja episode ini yang banyak menguras air mata saya. Dan saya masih bertanya-tanya, bagaimana hal yang begitu tragis digambarkan dengan begitu indah di drama ini...

Bagi penggemar drama Korea, drama ini wajib ditonton, biar pun dibikin tahun 2003, tapi kesan jadulnya sama sekali tidak terasa, selain itu, special efek dan teknik pengambilan gambarnya emang sangat baik. Bagi yang nonton lewat DVD atau Youtube, sepertinya perlu menonton dua atau tiga kali agar kita semakin bisa mengenali pemeran-pemeran pembantu dalam film ini. Kebanyakan dari mereka memakai seragam, kumis, topi, dan tatanan rambut yang hampir sama, sehingga mereka semua kelihatan seperti orang yang sama. Akhirnya, selamat menonton...

Serupa tapi tak sama...




Bingung pilih yang mana...






Cinta segilima, heheh...





Related Posts with Thumbnails