Tuesday, October 26, 2010

Best Dance Songs Part 1

Sumber gambar: freedigitalphotos.net

Ini dia beberapa lagu dance / electropop yang beat-nya keren (dalam urutan acak), semoga pada suka ya. Be aware of eargasm ^-^

#1. Power Mix by Tiesto

Tiesto adalah seorang DJ kebangsaan Belanda. Sebenarnya, dia memiliki banyak nama alias (hehe, kaya teroris aja, tapi yang ini teroris kuping kali ya...), akan tetapi nama Tiesto-lah yang lebih banyak dikenal orang. Pria kelahiran 17 Januari 1969 ini pernah menjadi World No. 1 DJ pada tahun 2002 hingga 2004 versi DJ Magazine, dan dia adalah DJ pertama yang tampil di pembukaan olimpiade, yakni Olimpiade Yunani 2004. Kesuksesannya membawanya harus tour ke berbagai negara dan berbagai club. Gara-gara sibuk ini pula-lah, Tiesto harus membatalkan pernikahan yang telah ia rencanakan pada tahun 2008. Whoaaa.... what a story... Btw, gak salah kalau orang ini saya sebut sebagai teroris kuping, musik-musiknya emang ngajak goyang banget. Salah satu yang paling terkenal adalah Power Mix, cekidot


#2. In and Out of Love by DJ Armin Van Buuren ft Sharon den Adel

Lagi-lagi DJ asal Belanda, DJ Armin Van Buuren merupakan DJ No. 1 Dunia Saat ini versi DJ Magazine. Dia telah dinobatkan sebagai World No. 1 DJ dari tahun 2007, 2008, hingga sekarang. Berbeda dengan musik Tiesto yang terasa lebih menghentak, musik yang disuguhkan Armin sedikit lebih kalem, walaupun tetep ngajak goyang ajojing juga. DJ kelahiran Belanda, 25 Desember 1976 ini banyak berkolaborasi dengan penyanyi seperti Sophie Ellis Bextor, dll dan bahkan pernah berkolaborasi dengan sesama DJ, Ferry Corsten. Salah satu lagu yang paling saya sukai adalah In and Out of Love, hasil kolaborasinya dengan penyanyi Sharon Den Adel, seorang penyanyi dan penulis lagu asal Belanda. Lagu ini dirilis tahun 2008, dan merupakan salah satu lagu yang paling banyak ditonton di Youtube. Video lagu ini sudah ditonton lebih dari 66 juta kali.


#3. Pretty Green Eyes by Ultrabeat

Ultrabeat merupakan grup musik asal Liverpool, Inggris yang menciptakan lagu-lagu dance elektronik dan house music. Group ini terdiri dari Mike Di Scala, Chris Henry, Ian Redman, Rebecca Rudd, dan Humza Chaudry. Pada tahun 2003, Ultrabeat me-release lagu Pretty Green Eyes, lagu ini berhasil mendarat di #2 tangga lagu Inggris...Dude, I love this songgggg!!!!!!!!!!!!!!!!! Walaupun sudah terkenal sejak 2003, ternyata Ultrabeat baru berhasil mengeluarkan album pada tahun 2008.

#4. Take Over Control by Afrojack ft Eva Simons

Another Dutch sensation...DJ Afrojack adalah seorang DJ muda asal Belanda yang mulai dikenal publik saat me-remix lagu Alejandro yang dinyanyikan oleh Lady Gaga. Lagu Take Over Control ini baru dirilis Oktober 2010, dan masuk chart TOP 40 di Belanda. DJ Afrojack memang belum lama memasuki dunia industri musik, akan tetapi dia berharap agar bisa menjadi DJ papan atas, sama seperti mentornya, David Guetta. So, dengarkan lagunya, dan kalian akan menyukainya :)


#5. Bittersweet by Sophie Ellis Bextor

Masih ingat dengan lagu Take Me Home yang ngetrend tahun 2000-an? Masih ingatkah dengan penyanyinya? Ya, dialah Sophie Ellis Bextor. Sophie adalah penyanyi kelahiran Inggris, 10 April 1979. Ex vokalis The Audience ini bersolo karir pada tahun 2000, setahun setelah band tersebut bubar. Genre musik-nya adalah indie, disko, pop, dan alektronik 80-an. Sophie memperoleh kesuksesan pada awal tahun 2000-an. Setelah vakum (terakhir kali mengeluarkan album pada tahun 2003), pada tahun 2010 ini Sophie akan mengeluarkan labum terbarunya. Untuk pemanasan atas comeback-nya dia ke dunia musik, Sophie terlebih dahulu mengeluarkan beberapa single, salah satunya adalah lagu Bittersweet, yang ditulis oleh Frremansons dan Hannah Robinson. Welcome back Sophie!!!

#6. Heaven by DJ Sammy & Yanou ft Do

Lagu hits Bryan Adam di tahun 1985 bisa sukses terdengar lagi di awal tahun 2002. Adalah DJ Sammy & Yanou yang berhasil mengemas kembali lagu yang dari awalnya emang udah bagus ini. Lagu bagus, mau diapa-apa-in juga tetap bagus. Hasil remix yang dilakukan oleh DJ Sammy dan Yanou ditambah suara vokal yang manis dari Do, membuat lagu ini makin catchy. Lagu ini berhasil mencapai posisi 1 di chart Inggris Raya, dan mencapai posisi 8 di Chart Amerika. Di Indonesia, lagu ini juga cukup diminati publik. Pas saya masih SMA, lagu ini banyak dibicarakan oleh teman-teman saya. Great song plus great DJ, but, I love the original version too...

#7. Stereo Love by Edward Maya ft Eva Jigulina

Edward Marian Ilie atau yang lebih dikenal sebagai Edward Maya adalah musisi kelahiran Romania, 29 Juni 1986. Pada tahun 2006, dia bersama rekannya menciptakan lagu untuk salah satu peserta Eurovision Song Contest, dan lagunya meraih posisi nomor 4 di ajang kompetisi tersebut. Pada tahun 2009, dia merelease lagu pertamanya sebagai performer, lagu itu adalah Stereo Love. Lagu ini mencapai posisi 2 di chart lagu Romania, serta mencapai posisi pertama di beberapa chart lagu Eropa. Lagu ini juga banyak diputar di klub-klub seluruh dunia. No wonder, it's a great song :)

Beberapa tahun terakhir, publik banyak disuguhi lagu-lagu dance, so saya ingin meramaikan dengan memposting beberapa lagu dance / elektropop yang oke-oke. Kali ini saya akan menampilkan 7 lagu dulu, dan akan bersambung pada postingan-postingan berikutnya. Semoga berkenan dan banyak yang suka juga ya...

Thursday, October 21, 2010

Lirik Lagu Lucu: FLIGHT OF THE CONCHORDS - I'M NOT CRYING

Sumber gambar: vvoice.vo.llnwd.net

Sumber gambar: flightoftheconchords.nz

Lirik lagu ini unik dan lucu banget, selucu para penyanyinya. Flight of the Conchords, adalah duo komedian asal New zealand yang berspesialisasi pada lagu-lagu bergenre komedi. Yap, mereka nyanyi sambil ngelawak. Duo ini terdiri dari Bret McKenzie dan Jemaine Clement. Muka mereka berdua juga gak kalah konyol kalau lagi beraksi.

Sumber gambar: nymag.com

Lagu I'm not Crying ini emang cukup unik, mungkin penyanyi lain akan menyanyikan lagu putus cinta yang sedih menyayat hati, tapi duo ini malah menciptakan lagu putus cinta yang konyol dan bisa bikin ngakak. Saat mendengarkan lagu itu pertama kali, kesan pertama adalah suara mereka berdua sama sekali tidak bagus, dan liriknya benar-benar aneh dan sama sekali tidak puitis, namun itulah faktor-faktor yang berhasil membuat saya terpingkal-pingkal, tak heran jika lagu I'm not Crying ini menjadi top 10 lagu dengan lirik terlucu versi Radio AOL, emang lucu banget kok... So, here's the lyrics, n the video also...



Lyrics Flight of the Conchords - I'm not Crying
(thx to uulyrics.com)

So you're leaving?
I can tell because I can see you're leaving
But if you're trying to break my heart
Your plan is flawed from the start
You can't break this heart, it's liquid
It melted when I met you

And as you leave, don't turn back to me
Don't turn around to see if I'm crying
I'm not crying, not crying, not crying
I'm not crying, it's just been raining on my face
And if you think you see some tear tracks down my cheeks
Please, please don't tell my mates

I'm not crying, no, I'm not crying
And if I am crying, it's not because of you
It's because I'm thinking about a friend of mine
You don't know who is dying, that's right, dying
These aren't tears of sadness because you're leaving me
I've just been cutting onions, I'm making a lasagna for one

Oh, I'm not crying, no
There's just a little bit of dust in my eye
That's from the path that you made when you said your goodbye
I'm not weeping 'cause you won't be here to hold my hand
For your information, there's an inflammation in my tear gland

I'm not upset because you left me this way
My eyes are just a little sweaty today
They've been looking around and are searching for you
They've been looking for you even though I told them not to
These aren't tears of sadness, they're tears of joy
I'm just laughing, ha, ha, ha, ha, ha

I'm sitting at this table called love
Staring down at the irony of life
How come we've reached this fork in the road
And yet it cuts like a knife?

I'm not crying
I'm not crying
I'm not crying

Korean Drama: Damo (2003)

Sumber gambar: koreandrama.org

A drama that triggers deep feeling and emotion. It makes you cry almost all the time and you will think about it lots right after you watch it. It's classic and depressing. It definitely presents great fighting scenes and great deep deep story

Cast
Ha Ji Won : Chae Ok/ Jae Hee
Lee Seo Jin : Hwangbo Yoon
Kim Min Joon : Sung Baek/ Jae Mo

Screenwriter : Jung Hyung Soo
Drector : Lee Jae Kyu

Ditayangkan di stasiun TV MBC (Korea) pada Juli 2003




Drama ini bersetting pada Dinasti Chosun. Keluarga Jang merupakan keluarga bangsawan yang terpelajar, karena kejujuran dan keteguhan hati dari sang kepala keluarga, keluarga ini dianggap sebagai penghianat negara. Setelah keluarga tersebut digulingkan dan tercerai-berai, Chae Ok/ Jae Hee (anak kedua dari keluarga Jang) terpisah dari ibu dan kakak laki-lakinya, sedangkan ayahnya lebih memilih bunuh diri daripada mati disiksa di penjara.




Karena tertangkap oleh pasukan penguasa, Chae Ok yang masih berumur 7 tahun dijadikan pelayan di keluarga Hwangbo Yoon. Saat Yoon dikirim ke kuil untuk belajar bela diri, Chae Ok pun turut untuk menjadi pelayannya. Saat Yoon menjadi komandan pasukan kepolisian, Yoon menjadikan Chae Ok menjadi damo, polisi bawahannya. Keduanya terjebak dalam hubungan yang cukup kompleks yang terhalang oleh status sosial yang berbeda.



Damo berarti polisi wanita kelas bawah yang tak berbeda dengan budak, bisa juga diartikan sebagai wanita penyaji teh. Walaupun tergolong sebagai wanita kelas rendah, akan tetapi Damo memiliki wewenang untuk menginvestigasi ruang privasi wanita dan menginterogasi wanita dari kelas atas yang mana hal tersebut tidak boleh dilakukan oleh polisi pria.

Saat Chae Ok ditugaskan untuk menyusup ke gerombolan pembuat uang palsu, Chae Ok jatuh cinta kepada Jang Sung Baek, sang pemimpin gerombolan. Chae Ok melihat Jang Sung Baek sebagai pemimpin yang karismatik, misterius, menolak diberlakukannya status sosial dalam masyarakat, serta sangat baik hati terhadap bawahan dan warganya. Well, he's the Robin Hood deh, tapi Robin Hood-nya Korea :). Tapi ada sisi lain dari Sung Baek, dia adalah pria yang sangat dingin dan kejam, terutama kalau melihat ketidak-adilan. Saat Chae Ok berada di 'dunia'-nya Jang Sung Baek, Chae Ok merasakan dunia yang penuh kesetaraan / equality (tanpa status sosial), hal yang tidak pernah Chae Ok rasakan saat dia menjalani hidup bersama Hwangbo Yoon dan rekan kerjanya di biro kepolisian.



Walaupun tidak ada status sosial yang menjadi penghalang hubungan Chae ok dan Sung Baek, akan tetapi di mata Chae Ok, Jang Sung Baek adalah musuh yang seharusnya ditangkap. Selain menjadi pemimpin gerombolan pembuat uang palsu, dia juga merencanakan hal yang lebih besar, dan pembuatan uang palsu hanyalah salah satu cara untuk menjalankan rencana besarnya itu.

Di sinilah, Chae Ok mengalami dilema antara tugasnya sebagai penegak hukum, ketertarikannya pada pemimpin gerombolan tersebut, serta menyukai dua pria yang berbeda. Intinya Chae Ok terjebak dalam dua cinta terlarang. Apakah Chae Ok mencintai Jang Sung Baek (the Korean Robin Hood) ataukah dia lebih memilih Hwangbo Yoon (the good boy)? Berhasilkah kepolisian yang dipimpin oleh Hwangbo Yoon mengungkap sindikat pemalsu uang tersebut? siapakah Jang Sung Baek sebenarnya? Dan apa yang ia rencanakan? Berhasilkah Chae Ok bertemu kembali dengan keluarganya? Silakan tonton sendiri ya...



Saya jarang nonton drama kolosal Korea, karena biasanya jalan ceritanya aneh dan episodenya kebanyakan (alias gak tamat-tamat. Tapi satu pengecualian saya berikan untuk Damo, selain jalan ceritanya tidak bertele-tele, episodenya juga cuma 14 episode. Penggambarannya sangat tragis, biarpun sudah beberapa kali nonton, saya kadang masih suka nangis bombay gara-gara nonton drama ini. Yap, layaknya drama Korea lainnya, drama ini berhasil mengaduk-aduk perasaan para penonton, kadang dibikin nangis, kadang dibikin hepi, tapi nangisnya lebih banyak sih!!! Selain itu, di setiap episode-nya, selalu ada fakta baru yang terungkap, yang awalnya tidak terpikirkan oleh penonton, alias ceritanya susah ditebak. Rasa penasaran penonton baru akan terjawab seluruhnya pada episode-episode terakhir (episode 13 dan 14).

Saya benar-benar kagum dengan ketiga pemeran utamanya khusus untuk peran mereka di drama ini. Dan mungkin kalau mereka tidak berperan di sini, saya gak akan tahu kalau mereka bisa berakting sebagus itu. Maklum lah, sutradaranya dalah Lee Jae Kyu, sutradara yang juga mendirect Tae Guk Ki. Btw, film ini juga berhasil saya juga nangis bombay.

Saya sudah nonton drama ini berkali-kali, dua kali saya nonton di TATV (stasiun TV lokal di Yogyakarta dan Surakarta) sekitar tahun 2007 yang lalu, dan sisanya saya nonton di Youtube (beruntungnya saya karena ada orang Romania yang meng-upload drama ini di Youtube lengkap dengan subtitle-nya, yeiyyy!!!), maklumlah...nyari DVDnya susah banget, padahal klo nonton DVD kan lebih mantep, ya to???



Di negeri asalnya pada tahun 2003, Damo menjadi fenomena. Pada saat penayangan perdana, setelahnya website MBC langsung overload (server-nya down) gara-gara saking banyaknya orang yang menulis komentar tentang drama ini pada waktu yang hampir bersamaan. Para netizen Korea memecahkan rekor jutaan posting di hari perdana penayangan Damo, bahkan rekor itu belum terpecahkan hingga beberapa tahun.

Film ini tak hanya sukses di Korea dan Asia, tapi juga ditayangkan di Eropa dan Amerika. Leonard Norwitz di dvdbeaver.com memberi opini positif terhadap film ini:
Little did [MBC] know that on a hot night in July [2003], Korean TV Dramas would never be the same again. One of the first obvious consequences of the 'wired' culture in Korea was the changing attitudes towards Drama viewership and their importance vis-à-vis the role of the Internet. Whereas before producers would only look at the ratings, now legions of netizens would start writing, commenting, discussing about the shows, regardless of their popularity. You didn't just have a bunch of numbers, but a collection of a thousand, ten thousand, sometimes a hundred thousand opinions. Was last night's show good? Did the lead actress' acting stink? . . . An amazing number of people got together, discussed about the Drama, went back to the spots and locations which left a lasting impression on them after watching the series. Yet, that was nothing compared to 'Damo'. Within hours of the end of the show, the official website went down. No, it wasn't the occasional server failure, it's just that a few hundred thousand people tried to post at the same time, and the site's message board was literally flooded with comments. Hundreds per hours, thousands per day. A few weeks after the show started airing, the message board hit the Million post mark, something which never, ever happened for anything shown on Korean TV. 'Damo' had become more than a simple TV Drama. It was a full fledged cultural phenomenon.



Tak heran kenapa drama ini sukses, memang drama ini kereeeeeen banget. kalau saya gambarkan, drama ini emang paket lengkap.

Pertama ceritanya yang kompleks, drama ini tidak hanya berfokus pada masalah cinta-cintaan, tapi juga diimbangi dengan intrik politik yang porsinya saling melengkapi.

Kedua, chemistry para pemainnya dapet banget dan gak maksa, sehingga penonton dapat menikmati aliran ceritanya. Belakangan ini saya seringkali melihat drama Korea di mana akting dan chemistry para pemainnya bisa dibilang maksa banget, jadi kadang kalau lagi nonton, kita sering mengernyitkan dahi. Tapi tenang, hal itu gak akan terjadi kalau kita nonton Damo :)

Ketiga, akting para pemainnya luar biasa bagus, hal ini akan lebih kelihatan jika kita menonton drama ini dengan subtitle, bukan dengan dubbing, ekspresi mereka (baik itu suara atau pun wajah) akan lebih kelihatan pada saat kita menonton drama ini tidak dengan dubbing. Dan Jangan berharap bisa sering melihat Ha Ji Won, dan pemeran lainnya dalam keadaan cantik dan ganteng, karena mereka lebih sering harus bertarung dan berkelahi, jadi wajah dan baju mereka lebih sering dibikin kotor.

Akting Ha Ji Won seperti biasanya, sangat total dan baik, bagaimana dia menggambarkan kecemasan, kegundahan, dan kesedihannya, patut diacungi jempol. Dan menurut saya, aktingnya di drama ini lebih baik daripada aktingnya di Memories in Bali.

Akting Kim Min Joon tak kalah baik, dia dianugerahi artis pendatang baru terbaik karena membintangi film ini. Penghargaan itu memang pantas ia dapatkan, saat berperan sebagai Sung Baek, kharismanya keluar banget. Dan cewek-cewek pasti menjerit-jerit karena dia charming banget, terutama saat adegan-adegan Sung Baek dan Chae Ok di satu frame, whoa...pada saat itu pasti semua cewek pengen jadi Chae Ok, hehehehe. Well, bad boys always win girls' heart :)

Begitu juga dengan Lee Seo Jin, dia berperan sebagai orang yang tak nyaman dengan status sosial yang disandang, selain itu dia juga gundah akan perasaannya kepada Chae Ok, apakah dia mencintainya, atau hanya menganggapnya sebagai adik, semua itu dapat dia ekspresikan dengan baik. Hwangbo Yoon juga banyak melakukan pengorbanan demi Chae Ok, dia terlalu manis untuk ditolak, haha...

Keempat, teknik pengambilan gambarnya sangat bagus dan ada martial art-nya juga. Salah satu keunggulan drama ini yang banyak dipuji kritikus atau pun reviewer adalah visualnya. Teknik pengambilan gambarnya sangat baik. Adegan-adegan perkelahian di sini mengingatkan saya pada Crouching Tiger Hidden Dragon, indah banget. Ada adegan perkelahian di hutan bambu yang mengingatkan kita pada film-film Kung Fu asala China.

Kelima, soundtracknya dan back sound-nya pas banget, kalau adegannya sedih, penonton akan makin terasa 'ter-iris-iris' karena efek soundtrack-nya (terutama lagu A Song of Sorrow yang dinyanyikan oleh Kim Bum Soo). Walaupun ini adalah drama kolosal, akan tetapi beberapa soundtracknya bergenre pop modern. Biarpun bukan musik tradisional, tapi soundtracknya tetep pas kok. Berikut salah satu soundtrack utama drama ini.


Banyak kelebihannya, tapi drama ini juga gak lepas dari kekurangan, menurut saya jalan cerita pada episode terakhir (episode 14) agak sedikit dipaksakan, sigh... tapi tetep aja episode ini yang banyak menguras air mata saya. Dan saya masih bertanya-tanya, bagaimana hal yang begitu tragis digambarkan dengan begitu indah di drama ini...

Bagi penggemar drama Korea, drama ini wajib ditonton, biar pun dibikin tahun 2003, tapi kesan jadulnya sama sekali tidak terasa, selain itu, special efek dan teknik pengambilan gambarnya emang sangat baik. Bagi yang nonton lewat DVD atau Youtube, sepertinya perlu menonton dua atau tiga kali agar kita semakin bisa mengenali pemeran-pemeran pembantu dalam film ini. Kebanyakan dari mereka memakai seragam, kumis, topi, dan tatanan rambut yang hampir sama, sehingga mereka semua kelihatan seperti orang yang sama. Akhirnya, selamat menonton...

Serupa tapi tak sama...




Bingung pilih yang mana...






Cinta segilima, heheh...





Monday, October 4, 2010

The Fall (2006)

Sumber: photobucket.com

Roy : "We're strange pair, aren't we?
Alexandria : "Aha..."

Film apa yang memiliki cerita sederhana dan dipadu dengan visual yang luar biasa? Film apa yang hanya dengan menonton satu film, namun kita mendapatkan dua cerita sekaligus? Jawabannya adalah The Fall, dan hasilnya film ini memberikan kesan yang tak terlupakan bagi saya. Film karya Tarsem Singh ini sangat spesial dan luar biasa, bisa membuat saya terkagum-kagum akan visualnya yang menkjubkan, gemes, sedih, senang, dan jatuh cinta pada para pemainnya yang terlihat sangat baik dalam memainkan perannya, serta aliran ceritanya terlihat sangat alami alias berasa tidak dibuat-buat.

Karenanya, setelah menonton film ini saya merasa seperti orang yang sedang jatuh cinta, saya benar-benar jatuh cinta pada dua pemeran utama film ini, Alexandria dan Roy. Setidaknya efek jatuh cinta ini masih bertahan selama dua hari setelah saya menonton film ini :)

Selain itu, kesan spesial dan luar biasa dari film ini juga karena pengambilan gambar film ini dibuat di banyak negara dengan memanfaatkan keindahan alam dan bangunan kuno yang menjadi unggulan negara-negara tersebut. Dari gurun pasir hingga keindahan laut, dari Taj Mahal hingga bangunan-bangunan klasik bergaya Eropa.

Film yang sebagian besar lokasi shooting-nya dilakukan di Afrika Selatan dan India ini juga menampilkan keindahan di 18 negara lain seperti di Inggris, Fiji, Italia, Spanyol, Ceko, Romania, China, Argentina, Chili, Brazil, Turkey, Mesir, Kamboja, bahkan juga di Indonesia lho. Salah satu lokasi shootingnya yang di Indonesia adalah di Bali.






Saya agak kaget ketika di tengah film tiba-tiba saya seperti mengenali pemandangan yang sangat indah dan tampak familiar bagi saya. Yap ... setting di Bali yang diambil adalah di wilayah persawahan bertingkat yang sangat terkenal akan keindahannya. Di sini, selain keindahan persawahan yang hijau, juga ditampilkan tarian (yang mirip dengan tarian kecak) pimpinan Ketut Rina yang memberikan kesan misterius.

Kembali ke review film ya...

Cerita film ini tergolong cukup sederhana, yakni cerita tentang persahabatan dua orang pasien rumah sakit yang berbeda generasi dan latar belakang. Film ini berlatar pada tahun 1915. The Fall bercerita tentang dua orang pasien rumah sakit di Los Angeles yakni Alexandria, gadis cilik berumur 5 tahun yang diperankan oleh Catinca Untaru dengan Roy Walker, seorang stuntman Hollywood yang diperankan oleh Lee Pace . Gara-gara jatuh, dua orang yang berbeda generasi dan berbeda latar belakang ini akhirnya bertemu di rumah sakit yang sama dan bersahabat (emang gak salah kalau film ini diberi judul The Fall yah...hehe).



Alexandria yang merupakan imigran dari Eropa, dia jatuh dan mengalami cidera pada lengannya saat sedang membantu ibunya bekerja memetik jeruk di perkebunan. Sedangkan Roy yang bekerja sebagai seorang pemeran pengganti alias stuntman jatuh dari jembatan di lokasi shooting. Kesedihan Roy bukan hanya karena kakinya yang cidera akibat kecelakaan tersebut akan tetapi juga karena ditinggalkan kekasihnya yang lebih memilih menjalin cinta dengan seorang aktor terkenal bernama Sinclair (diperankan oleh Daniel Caltagirone) di film yang sama-sama sedang mereka bintangi. Sang kekasih dan sang aktor bermain sebagai pemeran utama, sedangkan Roy hanya bermain sebagai pemeran pengganti.

Alexandria dan Roy berada pada bangsal rumah sakit yang berbeda, akan tetapi karena suatu kejadian akhirnya mereka bertemu dan bersahabat. Persahabatan mereka akhirnya berlanjut karena Alexandria sangat menyukai cerita atau dongeng yang dikisahkan oleh Roy.




Saat kita kecil, tentu kita sering atau pernah memvisualisasikan dongeng yang kita dengar atau kita baca ke dalam alam pikiran kita. Dan tak jarang kita juga memasukkan orang-orang yang kita kenal ke dalam fantasi kita untuk berperan sebagai aktor dalam dongeng yang sedang kita baca atau kita dengarkan tersebut. Begitu juga dengan film ini. Saat Roy mendongeng, saat itu pula Alexandria langsung membayangkan apa yang diceritakan oleh Roy ke dalam fantasi pikirannya dan memasukkan orang-orang yang dia kenali sebagai aktor dalam cerita dongeng itu. Dan saat itu pula lah penonton bisa melihat visual gambar yang luar biasa indah di film ini, dan juga bisa melihat betapa tempat-tempat jauh di Afrika, Eropa, hingga Asia terasa sangat dekat (hehe, namanya juga alam pikiran anak kecil berumur 5 tahun...).








Dongeng yang dikisahkan oleh Roy adalah kisah epic tentang lima orang pahlawan yang berusaha membalas dendam kepada Governor Odious (yang juga diperankan oleh Daniel Caltagirone), pemimpin yang kejam. Salah satu pahlawan itu adalah Bandits yang dalam dunia khayalan Alexandria diperankan oleh Roy, dan pahlawan-pahlawan lainnya diperankan oleh orang-orang yang dikenal oleh Alexandria. Selanjutnya Roy memunculkan peran Sister Evelyn yang dalam dunia khayal Alexandria diperankan oleh Nurse Evelyn (Justine Waddell), di mana akhirnya Black Bandits jatuh cinta pada Sister Evelyn. Keadaan tersebut yang akhirnya mengganggu fokus lima pahlawan tersebut untuk membalas dendam pada Governor Odious.




Setiap hari Alexandria selalu datang ke bangsal tempat Roy dan beberapa pasien lainnya dirawat. Di bangsal tersebut Alexandria selalu meminta Roy untuk melanjutkan cerita dongeng yang bersambung tersebut.




Dari yang saya lihat, pada awalnya Roy benar-benar hanya ingin mendongeng untuk Alexandria karena Roy melihat Alexandria adalah gadis cilik yang pemberani dan menggemaskan, akan tetapi kondisi Roy yang sangat terpuruk alias depresi akan masalah pribadinya lama-lama mulai memanfaatkan kepolosan Alexandria. Roy meminta Alexandria untuk mencuri obat-obatan di rumah sakit dalam jumlah yang besar dengan alasan Roy butuh obat tersebut agar Roy bisa mengatasi penyakit susah tidurnya, padahal Roy berencana akan mengakhiri hidupnya dengan pil-pil tersebut.

Alexandria yang sangat polos dan naif ini pun tidak sadar telah dimanfaatkan oleh Roy karena Alexandria yang sangat menyukai Roy bahkan telah menganggap Roy sebagai ayahnya ini hanya ingin meringankan penyakit Roy dan sangat menyukai cerita dongeng Roy. Alexandria juga sangat penasaran bagaimana akhir cerita dongeng Roy tersebut. Dari sini, mulai timbul berbagai masalah. Saat itulah batas antara kenyataan dan cerita khayalan yang dikisahkan oleh Roy menjadi semakin tidak jelas.

Apakah Roy akhirnya melakukan bunuh diri? Atau apakah keberadaan Alexandria berhasil membangkitkan semangat hidup Roy?

Bagaimanakah akhir kisah ini, apakah Alexandria berhasil memperoleh ending/ akhir cerita dongeng dari Roy? Ataukah Alex harus gigit jari karena Roy tidak mampu menyelesaikan dongengnya?

Untuk lanjutannya, silakan tonton sendiri film yang luar biasa ini.

Sumber: allmoviephoto.com

Oh ya, saya tadi bilang kalau casting pemainnya pas banget, salah satunya adalah peran Roy dan Black Bandits yang dimainkan oleh Lee Pace. Selain aktingnya yang luar biasa (mengingat saat berperan sebagai Roy, Lee Pace hanya bisa duduk dan tidur karena kakinya yang sedang cidera), dia sangat pandai memainkan mimik mukanya dan yang paling tidak bisa saya lupakan adalah suaranya. Di film ini Roy lebih banyak mendongeng untuk Alexandria, dan saat Roy bercerita inilah, suaranya yang 'renyah' bak narator film dokumenter itu, sangat pas dan enak untuk didengarkan.

Totalitas semua pemain dan kru juga patut dipuji lho. Pada awal pembuatannya, yakni pada saat adegan shooting di rumah sakit, di situlah Lee Pace dan Catinca Untaru benar-benar baru pertama kali bertemu. Dan yang lebih hebat lagi, Lee Pace dan semua kru terpaksa membohongi Catinca Untaru dengan cara Lee berpura-pura lumpuh di depan Untaru selama beberapa bulan mereka melakukan shooting di rumah sakit. Hal ini dimaksudkan agar Untaru dapat bersikap senatural mungkin saat beradu akting dengan Lee Pace. Dan Untaru baru diberi tahu bahwa Lee Pace sebenarnya bisa berjalan dengan normal pada hari terakhir shooting di rumah sakit. Pada saat itu tentu saja Untaru kaget karena ternyata lawan mainnya tidak benar-benar lumpuh. Silakan lihat video behind the scene berikut ini pada menit ke-dua untuk membuktikannya.



Selain itu, chemistry dua pemeran utama (Roy/ Black Bandits dan Alexandria/ Da Da) di film ini juga dapet banget. Keakraban yang terjalin dan terlihat di film ini terlihat sangat alami. I definitely LOVVVVVVE this strange pair.





Acting yang diperlihatkan Catinca Untaru juga sangat baik. Ekspresi ketakutan, bingung, kik kuk, terkadang kehilangan kata-kata saat sedang berbicara, bahkan akting menangis Untaru patut diacungi jempol. Ditambah kejahilan-kejahilan yang dilakukan oleh Untaru akan membuat kita semakin gemes pada anak ini.




So, selamat menonton, film ini memang sangat amat pantas untuk ditonton :) Film bagus tidak harus memiliki alur cerita yang rumit, The Fall merupakan film dengan ide cerita sederhana. Namun cerita sederhana yang dipadukan dengan chemistry pemain yang dapet banget, acting para aktor yang baik, visual yang luar biasa indah, dan kecerdasan sang penulis dan sutradara dalam merangkainya menjadikan film ini menjadi sangat manis dan spesial.
Related Posts with Thumbnails